Senin, 21 Januari 2008

Resonansi Hati

Matahari rasanya seperti permen yang enak bagi khalayak surgawi yang menantang jiwa, sukma dan tebas Malaikat mencabut hidup maya; --tak ada sesuatu yang indah ketika kita sedang dalam keadaan tidak setabil baik fisik maupun bathin; tapi jika kita ingat pada jingga yang berkelana hingga pulang menemukan muara, --kasih tiada luka jika hanya Allah tempat segala. Katakan ini dengan pelan: Allah aku cinta Engkau dan aku butuh Engkau, datanglah ke hatiku.
Kita tidak pernah bisa membaca kehilangan, tetapi kita hanya bisa merasakan, --sepertihalnya kita tidak pernah merasa saling memiliki, tetapi kita sering merasakan kehilangan!
itulah hidup dimana, --berlembah dan berjurang kata-kata dibingkai hutan lambang selalu.
Apa khabar wahai saudaraku, sudah sholatkah ya Ukhti ya Akhi?

0 komentar: