Sabtu, 20 September 2008
UNTUK KAU BACA "side 5"
KEPADA PENYAIR PUNK
--Ratna Ayu Budhiarti--
Pipi kiri bertato melati
Rambut mohek sewarna darah
Hidung tertancap paku
Tipis bibir bawah menggelayut gelang
Kulit lengan penuh tato
Tubuh ceking kurus
Berabad-abad mencari cinta
Menangis di persimpangan
Gulungan kenagan
Jalan-jalan salah alamat;
“kepada cinta, aku telah
tenggelam dalam tiada”
Teriaknya.
Langkah-langkah dipatahkan
Waktu
Detik jam mendorong bumi;
”aku akan tetap mencintai-Mu
karena hanya Engkau yang sanggup membuatku
tiada dan tenggelam di lautan kebesaran-Mu”
Isaknya.
Kembali pada titik nol
Fantastik!
2008
Lebih Lanjut..
Senin, 15 September 2008
UNTUK KAU BACA "side 4"
M A H A B A H
"biarkan bathin ini menangis dan berhenti dengan sendirinya"
1.
ada yang mencintaimu sendirian saja
ketika kau sedang kuncup
ada yang mencintaimu beramai-ramai
ketika kau mulai mekar dan merajuk
siapa yang akan mencintaimu
ketika kau layu
dan mulai membusuk?
2.
siapa yang mendatangkan cinta diantara kalian?
pada prinsipnya yang diciptakan harus menjaga penciptaNya
begitulah proses alam yang sebenarnya dalam konsep mahabah
kita sedikit berfilsafat dalam kontek keyakinan padaNya!
3.
aku paham dengan seluruh isyarat yang salah alamat
kata-kata tak menemu makna dalam pencarianku
tapi siapa yang bisa menghanguskan keyakinan
ketika dian itu dinyalakan tak terduga adanya
demikianlah yang diciptakan mendapat titipan
dari yang menciptakanNya
biarkan aku menjadi setitik debu yang mungkin
mengotori baju kebesaranmu
biarkan debu itu menemu titik klimak kejatuhannya
dimana yang menciptakan kita punya kehendak
hanya takdirNyalah yang bisa meruntuhkan keyakinan
mungkin ini sedikit konyol dan kamuplase
namun realita hidup siapa yang bisa menolaknya?
biarkan debu itu lenyap dengan sendirinya
bahkan mungkin debu itu yang akan menjadi mahkota
kebesaranmu detik waktu mendorong usia bumi
satu detik ke depan kita takan pernah tahu
rencana apa yang sedang disusun penciptaNya
yang terang dan jelas
keindahan adalah denting dawai hati kita
yang rindu Cahaya Maha Cahaya
4.
bahasa dan jarak adalah
cinta dan kebencian yang tipis batasannya
mengakui itu memang sulit
biarkan cerita ini menemu
endingnya sendiri
satuhal yang harus terjaga
ukhuwah dalam bingkai silaturahmi
jangan sampai hangus
sebab itu kunci hidup maghfirahNya
jangan sampai terjebak pada sombong
yang menjauhkan ambang wangi surga
untuk dicum apalagi dimasuki
5.
hati mati langkah terpatri
ini yang harus dihindari
gelisah memang melodi hidup
jadikan ketidaknaymanan ini
sebagai gerbang hidayahNya
satu pintu tertutup
seribu pintu terbuka
bagi hati yang berfikir
inilh risalah hati yang diciptakan
oleh penciptaNya hanya kepala dingin
pikiran yang tak terombang ambing
yang bisa mentafakurinya
menjadi sebuah hidangan syukur nikmat
dari dan atas kehendaknya
6.
senja dilahap malam
pribadi menilai pribadi
saling membaca dalam pikir dan rasa
impian demi impian lebih subur mekar
ketimbang musim itu sendiri
yang menawarkan ribuan mimpi
demikianlah adanya kita tak bisa
membaca dengan pasti atas enigma pencipta
7.
sejatinya yang diciptakan
hidupnya hanya tujuh hari
kejelasan adalah risalah hidup yang diciptakan
sebelum bunga rampai menghias tanah merah
harapan itu ada
pencipta yang senang membolak balikan hati
tak pernah terbaca gerak dan arahnya
dikehidupan yang akan datang
bilamana kita dipersatukan?
rahmat atau kutukkah?
tak ada yang bisa menjawab dengan pasti
selain izrail yang merayapi usia rambut kita
dengan ribuan catatan peristiwa
yang tengah dan telah disaksikannya
atas kehendak pencipta
Lebih Lanjut..
Senin, 08 September 2008
FESTIVAL RAMADHAN 2008
PENGANTAR
Allahu Akbar! Allah Maha Besar dengan segala ciptaanNya, dengan segala keagunganNya. Segala puji bagiMu ya Allah yang telah menciptakan Ramadhan sebagai bulan suci, bulan penuh pahala serta ampunan, menjadi sarana untuk menjemput indahMu, di dunia dan alam baqa.
Dalam kesempatan di bulan yang mulia ini, kawan-kawan kami, sejawat kami, serta putra-putri kami yang peduli akan syi’arMu, berhimpun diri untuk memuji kesabaranMu melalui kreasi seni sebagai bentuk dan manifestasi dari keindahanMu yang azali.
Melalui amalan di bulan ramadhan ini kami ingin mendekatkan diri kepadaMu dari berbagai sisi kehidupan, di samping ibadah-ibadah mahdoh juga yang goer mahdoh berupa kreativitas seni merujuk pada cerita-ceita mulia sebagai “Ahsanul Qashash” dalam kitab suciMu yang siddiq dan otentik.
Kami ingin hidup ini penuh dimensi, bervariasi, penuh kreasi, karena kami di anugrahi kemampuan untuk itu, untuk menciptakan sesuatu karya kreatif sebatas kemampuan kemanusiaan yang kami miliki. Kami terinspirasi dengan konsepMu yang Agung dengan syariat puasa ramadhan yang nampaknya menyiksa diri tetapi sesungguhnya bermakna menghargai diri.
Siapa bilang dalam lapar tidak ada keindahan? Kecuali bagi orang yang tak pernah mau lapar. Siapa bilang lapar tak bisa dikenang sebagai suatu kesenangan. Ketika lapar itulah indahnya suara adzan terasakan bagaikan vonis kemenangan perjuangan. Bunyi bedug pun terasa sangat menyenangkan. Seteguk air bagaikan pembayar lunas semua dahaga di seharian. Belum lagi kebahagian yang dijanjikan Allah kelak di kemudian hari yang akan diberikannya secara langsung.
Kami ingin membuat sesuatu yang nampaknya sedih dan memilukan tetapi sarat kemulian dan keindahan. Betapa indahnya keteguhan iman, kekokohan keyakinan. Itulah “Masyitoh” ikon wanita muslimah, yang akan menjadi garapan utama dalam kreasi seni ramadhan yang diselenggarakan UKM PEMANIS STSI Bandung. Masih banyak seni-seni religius lainnya yang akan kami tampilkan, baik puisi maupun musik, dan tak ketinggalan group yang senantiasa hadir di dalam event-event seni Islami, yaitu At Thawaf yang handal dalam nada dan da’wah dibalut pesona vocal dan instrumental yang spiritual.
Itulah curahan kegembiraan kami di bulan ramadhan, semoga para penggagas, para pendukung, para pemain dan simpatisan mendapat pahala dan kebaikan di bulan suci ramadhan, karena semua ini kami persembahkan untuk kebesaran ramadhan yang merupakan pembuktian diri manusia sebagai manusia yang seutuhnya. Akhirnya segala sesuatunya kami kembalikan kepada yang Maha Suci, karena kami hanyalah manusia biasa yang terkena salah dan lupa. Semoga Allah mengampuni kekhilafan kami.
Bandung, 17 September 2008
Ketua STSI Bandung
FESTIVAL RAMADHAN 2008
“sastra & ramadhan”
Kenapa Dinamakan Sastra & Ramadhan?
Konsep Garap: merujuk pada perkataan Saini KM, teater adalah sastra yang teatrikal, di sini yang harus digarisbawahi oleh kita adalah kata teater, sastra dan teatrikal. Sepertihalnya penalaran deduktif kata teater yang mempunyai arti: segala sesuatu yang dipertontonkan dan di pertunjukkan dinamakan teater. Jadi apapun jenis & bentuk kesenian (baik format gelaran maupun format pameran) bisa dikatakan teater, seperti halnya pameran seni rupa bisa dikatakan teater, mengapa? Di sana ada sang curator yang menjabarkan arti karya si pelukis/instalansi/display/pematung dengan bahasa verbalnya yang nyastra, dan tentu saja gaya penyampaian bicara sang curator pada si apresiator (yang sedang menyaksikan pameran tersebut) dengan menggunakan pola teatrikal, dimana tujuannya, --si apresiator tertarik pada karya lukis si pelukis (seniman) yang pameran dan menarik minat untuk dibeli. Begitupun pada pementasan tari, seni dakwah dan lain-lainnya.
Dalam rangka menyambut bulan ramadhan, dimana di dalam bulan tersebut terkandung malam 1000 Bulan. Atau yang kita sebut malam lailatul qodar. Dalam setiap tahunnya, telah menjadi tradisi PEMANIS, untuk mengadakan pagelaran dalam format/tema besar; memperingati malam nujulul qur’an.
Tema di atas diusung dari kerjasama PEMANIS dan UPT AJANG GELAR, yang mempunyai tema: Gelar Puisi Ramadhan. Maka untuk mempersatukan tema yang diberikan UPT Ajang Gelar, di mana pemanis punya tema Korma Manis (Kontemplasi Ramadhan ala Pemanis) dalam tema tersebut, pemanis punya beberapa program; Teater, tari, seni rupa dan musik. Maka untuk menjadi satu kesatuan yang utuh, (UPT Ajang Gelar & PEMANIS) tema besar yang diangkat menjadi Festival Ramadhan, dimana di dalamnya terkandung Sastra & Ramadhan.
Manager Floor Director
Lintang Ismaya