Senin, 21 Januari 2008
Misterius
Resonansi Hati
Kita tidak pernah bisa membaca kehilangan, tetapi kita hanya bisa merasakan, --sepertihalnya kita tidak pernah merasa saling memiliki, tetapi kita sering merasakan kehilangan!
Apa khabar wahai saudaraku, sudah sholatkah ya Ukhti ya Akhi?
Jumat, 18 Januari 2008
Sahabat Adalah Rem Disaat Kita Sedang Alpha
Dia bilang "Ketakutan memang kekuatan kedua terbesar setelah iman, kamu perlu memiliki iman, berdoalah meminta agar imanmu diperteguh, kamu percaya kan semua yang terjadi ini ada maksud dan tujuannya, pointnya ialah kamu perlu untuk lebih pasrah, pikirkan seperti kamu ada ditengah hutan liar tanpa siapapun, tapi Tuhan yang mengutusmu, jadi kamu harus takut apa? Tuhan akan selalu setia, dan Rabbi ga pernah jauh dari kita,... selangkah kamu berjalan mencari Tuhan, Allah akan berjalan 2 langkah ke kamu...percayalah padaNya....jangan kuatirkan masa depanmu,... oke? Lakukan yang terbaik saat ini, karena besok tidak ada yang tau, dan melakukan yang terbaik adalah kesempatan, jangan sia-siakan itu,... sobat!"
Simple, tapi bijak. Gelap yang kita alami terkadang adalah cobaan. Namun terkadang mungkin hanya kita yang tak mau membuka mata. "Bukankah Tuhan adalah cahaya langit dan bumi" (An Nur: 35).
asa teu kudu! "DaYa NaFaSkU tErAsA BeRaT, kEtIkA jAuH dArI dEtAk JaNtUnGmU" ga penting gitu lho!
Berat sekali. Itu hanya kata lain kalau Emih tidak menyetujui sikapku. Dan beliau selalu mengeluarkan kata-kata bijak.
"Pergunakan logikamu ketika akan mengambil keputusan", maksud Emih pastilah aku harus berfikir panjang, harus berfikir sebab dan akibat, harus berfikir tentang dampak, harus berfikir tentang resiko.
"Pergunakan emosimu ketika ingin membanding". Siapa yang gak tau indahnya cinta? meskipun lengkap dengan kepedihan dan hopeless? Tapi siapa juga yang gak tau ketika kita berfikir tentang jealous, tentang kesakitan menerima kabar gak enak, menerima kabar tentang ketidaksetiaan secara fisik meskipun kita sadar kuatnya kesetiaan secara batin? Ketika kita mengingat semua memory indah sekaligus memory yang perih? Inikah yang Emih maksud dengan membanding secara emosional? Karena indah dan perih itu sama kuatnya?
"Pergunakan toleransimu ketika akan menimbang" ups,... ini yang berat karena aku gak bisa menulisnya di blog. Tapi aku mengerti, sangat mengerti maksud Emih. Emih bilang dengan bahasa "balai pustaka" : "Seperti menarik selembar rambut dari tepung, usahakan supaya rambut yang ditarik tidak putus, dan tepung tidak terserak". Tentu saja ini memerlukan ketelitian , kesabaran, dan kehati-hatianan yang luar biasa. Rambut itu adalah orang yang kucintai, dan tepung itu adalah orang-orang disekitarku yang juga teramat sangat aku sayangi.
"Pergunakan nalarmu ketika akan mengambil kesimpulan". Hmm,... maksud Emih pastilah aku harus memikirkan masa depan yang masih panjang, positif dan negatifnya, buruk baiknya, manfaat dan mudhoratnya, dampak kebanyak orang, dampak kediriku sendiri, dampak ke diri orang yang aku cintai, dampak buat orang-orang sekitarku yang sangat aku sayang, dampak buat calon orang-orang disekitarku kelak.
Sangat berat, bahkan aku bisa bilang sangat sakit., --rasanya seperti menghunjam ditempat yang paling menyakitkan.
Terlebih ketika Emih bilang yang terakhir. Tentang "tawakkal dan iman untuk siap menerima semua resiko". Aku tahu, Emih sudah membayangkan mana yang berat dan mana yang sedikit lebih ringan. Mana yang besar manfaatnya dan mana yang sedikit. Seperti kata dia, (orang yang telah meninggalkanku, meninggalkan luka cinta), mana yang pantas dan mana yang tidak pantas (aku gak akan menggunakan kata-kata halus Bening, yang aku bilang "pas", karena ejekanmu yang sarkastis membuat munculnya luka baru yang lain).
Apa kesimpulan dari semua ini? Sejak Emih ngeliatku ngobrol lama dan saling memahami sisi terang dan gelap masing-masing, tentu saja dengan dia; Emih bersikap bijak untuk tidak marah atau menegur dengan kata-kata kasar. Emih mengeluarkan kata-kata itu ketika kami jalan pagi setelah subuh. "melihahat sunrise" kata Emih. Menghirup udara pagi yang belum tercemar setelah semalam hujan. Kami ketaman yang tak jauh dari rumah. Ada kolam besar dan memanjang disitu (Sungai),... indah dengan temaram lampu-lampunya. Rumah seorang keturunan latarnya, dan ini membuat aku merasa seperti melihat kartu pos bergambar, nan eksotik.
Kami duduk di salah satu kursi taman yang dibuat untuk 2 orang. Emih menggenggam tanganku, aku bersandar dibahunya.
Dia ibuku, Emihku yang sangat bijak. Aku gak bisa membayangkan kalau Ibu gak ada lagi. Dia memanggilku yayangku yang paling lemah. Mungkin maksudnya karena aku sangat melankolic secara emosional dan penyakitan secara fisik (Kadang-kadang). "Anakku yang tak bisa berlari,..." kadang-kadang Emih bilang gitu, dan ini memang kenyataan :-), "yayangku yang mudah menangis semudah dia tertawa, buah cintaku yang suka bersandar dibahu padahal dia lebih tinggi dari bahu itu". Dan yang sering Emih bilang,... "kemana anakku yang nasi gorengnya enak? " Ini aba-aba kalo Emih minta dibikinin nasi goreng sangrai + kornet buat sarapan.
Kalaupun sekali waktu nanti aku akan mengambil sebuah keputusan yang tegas, semua itu aku lakukan dominan karena Emih, yang telah lama ditinggal pergi oleh Bapak, --menuju rumahNya. Menyusul karena toleransi ketika akan menimbang, setelah itu baru karena emosional ketika akan membanding baru kemudian karena nalar ketika akan mengambil kesimpulan. Semua dominan karena Emih, dan tentu saja karena hal yang terakhir ketika aku harus memanfaatkan iman dan tawakkalku ketika siap menerima semua resiko.
Aku ingat kata-katanya semalam: "kalau kamu menikah kelak, itu bukan karena aku. melainkan jatuh cinta lagi atau kamu ingin kembali pada Bening? Tapi karena Tuhan memberimu, kesempatan untuk memilih yang terbaik, untuk menempuh kebahagiaan tanpa beban. Dan kamu harus kuat, demi masa depan kamu yang lebih baik tanpa aku."
Kalian semua tau,...? hatiku tetap pedih dan sakit. Tapi itu bukan sebuah kematian. Maksudku itu bukan akhir dari semuanya. Hidup mesti berlanjut, dan semua itu aku lakukan dominan karena Emih.
Rabu, 16 Januari 2008
wakakakakSESUATUwakakakak
by the way tentang sesuatu, kali pertama aku masuk sebuah ruangan UPT Computer, aku bertemu dan menemukan sesuatu yang berinisial H, sesuatu itu ga tahu kenapa tiba-tiab aku ingat Gibran yang berkata:
"cinta tidak datang dari pendekatan yang tekun dan pengenalan yang lama. cinta datang dan hadir begitu saja. maka jika itu tidak terjadi, itu bukan cinta"
sepertihalnya Cellho berkata:
"kapanpun dua pasang manusia bertemu maka akan melahirkan datya tarik yang sama dimana nafas aura buanaNya berkehendak demikian"
aku tersugesti memang dengan kata-kata mereka. tapi apakah H juga merasakan sesuatu yang sama, apa yang dirasakan olehku? ah rupanya itu hanya kesan pertama saja yang jadi sesuatu.
tapi sebelum bunga rampai menghias tanah merah, sebelum sunyi mekar di liang kubur, selagi umur merapat ke kubur akankah sesuatu akan terjadi? manakala hidup adalah rangkaian pelajaran yang harus dihayati untuk dimengerti dan demikian rahasia hari-hari yang kita lewati. jika kita sadar pada hal itu, maka kita akan menemukan sesuatu? benar ga coy?
sesuatu oh sesuatu bukan sesuatu yang sia-sia, --semoga!
tidak menjadi:
"wakakakakSESUATUwakakakak
sesuatu akan menjadi optimis dan pasti jika sugesti sesuatu mendomain sesuatu kita, benar ga coy? sesuatu ini jadi sesuatu insfirasi dari cerita-ceritaku berikutnya. semoga!
kenapa? ya, kita lihat saja nanti, bukankah waktu yang bisa menjawab semuanya ini? Lebih Lanjut..
Senin, 07 Januari 2008
Doa Minta Jodoh
"copy-paste" ini aku dapet pas lagi hopeless. karena itu, berdoa dimulai...
DOA MINTA JODOH
Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku,
dekatkanlah. ..
Tapi kalau bukan jodohku,
Jodohkanlah. ...
Jika dia tidak berjodoh denganku,
maka jadikanlah kami jodoh...
Kalau dia bukan jodohku, jangan sampai dia dapet jodoh
yang lain,
selain aku.....
Kalau dia tidak bisa di jodohkan denganku,
jangan sampai dia dapet jodoh yang lain,
biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku...
Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh,
jodohkanlah kami kembali...
Kalau dia jodoh orang lain,
putuskanlah! Jodohkanlah dengan ku....
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,
biar orang itu ketemu jodoh dengan yang lain dan
kemudian Jodohkan kembali dia dengan ku ...
"Amin...". --
PS:
keukeuh ya, padahal:
"And it may be that you dislike a thing which is good
for you & that you like a thing which is bad for you.
Allah knows, but you don't know"
(Al-Quran: 2: 216)
["jadi gimana, Bebi, qta nikah aja yukkk?" hahaha... , there's no other things that make me happy unless spend my whole life with you.. cieee, so romantis ceritanya]
from blogs Ratna Ayu budhiarti
Blue Love
Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,
Itulah kesempatan.
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,
Itu bukan pilihan, itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,
Itupun adalah kesempatan.
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi,
Itu adalah pilihan.
Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain
Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu
dan tetap memilih untuk mencintainya,
Itulah pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa,
Ada suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat :
"Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada
kita bagaimana membuat semuanya berhasil"
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu.
Tetapi tetap berpulang padamu untuk melakukan pilihan
apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya,
atau tidak...
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita,
Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita,
Adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna
dengan cara yang sempurna.