Senin, 08 September 2008

FESTIVAL RAMADHAN 2008


                                              PENGANTAR

 
 Allahu Akbar! Allah Maha Besar dengan segala ciptaanNya, dengan segala keagunganNya. Segala puji bagiMu ya Allah yang telah menciptakan Ramadhan sebagai bulan suci, bulan penuh pahala serta ampunan, menjadi sarana untuk menjemput indahMu, di dunia dan alam baqa.
 Dalam kesempatan di bulan yang mulia ini, kawan-kawan kami, sejawat kami, serta putra-putri kami yang peduli akan syi’arMu, berhimpun diri untuk memuji kesabaranMu melalui kreasi seni sebagai bentuk dan manifestasi dari keindahanMu yang azali.
 Melalui amalan di bulan ramadhan ini kami ingin mendekatkan diri kepadaMu dari berbagai sisi kehidupan, di samping ibadah-ibadah mahdoh juga yang goer mahdoh berupa kreativitas seni merujuk pada cerita-ceita mulia sebagai “Ahsanul Qashash” dalam kitab suciMu yang siddiq dan otentik.
 Kami ingin hidup ini penuh dimensi, bervariasi, penuh kreasi, karena kami di anugrahi kemampuan untuk itu, untuk menciptakan sesuatu karya kreatif sebatas kemampuan kemanusiaan yang kami miliki. Kami terinspirasi dengan konsepMu yang Agung dengan syariat puasa ramadhan yang nampaknya menyiksa diri tetapi sesungguhnya bermakna menghargai diri.
 Siapa bilang dalam lapar tidak ada keindahan? Kecuali bagi orang yang tak pernah mau lapar. Siapa bilang lapar tak bisa dikenang sebagai suatu kesenangan. Ketika lapar itulah indahnya suara adzan terasakan bagaikan vonis kemenangan perjuangan. Bunyi bedug pun terasa sangat menyenangkan. Seteguk air bagaikan pembayar lunas semua dahaga di seharian. Belum lagi kebahagian yang dijanjikan Allah kelak di kemudian hari yang akan diberikannya secara langsung.
 Kami ingin membuat sesuatu yang nampaknya sedih dan memilukan tetapi sarat kemulian dan keindahan. Betapa indahnya keteguhan iman, kekokohan keyakinan. Itulah “Masyitoh” ikon wanita muslimah, yang akan menjadi garapan utama dalam kreasi seni ramadhan yang diselenggarakan UKM PEMANIS STSI Bandung. Masih banyak seni-seni religius lainnya yang akan kami tampilkan, baik puisi maupun musik, dan tak ketinggalan group yang senantiasa hadir di dalam event-event seni Islami, yaitu At Thawaf yang handal dalam nada dan da’wah dibalut pesona vocal dan instrumental yang spiritual.
 Itulah curahan kegembiraan kami di bulan ramadhan, semoga para penggagas, para pendukung, para pemain dan simpatisan mendapat pahala dan kebaikan di bulan suci ramadhan, karena semua ini kami persembahkan untuk kebesaran ramadhan yang merupakan pembuktian diri manusia sebagai manusia yang seutuhnya. Akhirnya segala sesuatunya kami kembalikan kepada yang Maha Suci, karena kami hanyalah manusia biasa yang terkena salah dan lupa. Semoga Allah mengampuni kekhilafan kami.

 Bandung, 17 September 2008

  Ketua STSI Bandung


                                           FESTIVAL RAMADHAN 2008
                                                    “sastra & ramadhan”

Kenapa Dinamakan Sastra & Ramadhan?

Konsep Garap: merujuk pada perkataan Saini KM, teater adalah sastra yang teatrikal, di sini yang harus digarisbawahi oleh kita adalah kata teater, sastra dan teatrikal. Sepertihalnya penalaran deduktif kata teater yang mempunyai arti: segala sesuatu yang dipertontonkan dan di pertunjukkan dinamakan teater. Jadi apapun jenis & bentuk kesenian (baik format gelaran maupun format pameran) bisa dikatakan teater, seperti halnya pameran seni rupa bisa dikatakan teater, mengapa? Di sana ada sang curator yang menjabarkan arti karya si pelukis/instalansi/display/pematung dengan bahasa verbalnya yang nyastra, dan tentu saja gaya penyampaian bicara sang curator pada si apresiator (yang sedang menyaksikan pameran tersebut) dengan menggunakan pola teatrikal, dimana tujuannya, --si apresiator tertarik pada karya lukis si pelukis (seniman) yang pameran dan menarik minat untuk dibeli. Begitupun pada pementasan tari, seni dakwah dan lain-lainnya. 
Dalam rangka menyambut bulan ramadhan, dimana di dalam bulan tersebut terkandung malam 1000 Bulan. Atau yang kita sebut malam lailatul qodar. Dalam setiap tahunnya, telah menjadi tradisi PEMANIS, untuk mengadakan pagelaran dalam format/tema besar; memperingati malam nujulul qur’an.
Tema di atas diusung dari kerjasama PEMANIS dan UPT AJANG GELAR, yang mempunyai tema: Gelar Puisi Ramadhan. Maka untuk mempersatukan tema yang diberikan UPT Ajang Gelar, di mana pemanis punya tema Korma Manis (Kontemplasi Ramadhan ala Pemanis) dalam tema tersebut, pemanis punya beberapa program; Teater, tari, seni rupa dan musik. Maka untuk menjadi satu kesatuan yang utuh, (UPT Ajang Gelar & PEMANIS) tema besar yang diangkat menjadi Festival Ramadhan, dimana di dalamnya terkandung Sastra & Ramadhan.


Manager Floor Director

Lintang Ismaya 




2 komentar:

Lili Wiliana mengatakan...

wahaha...
ternyata sudah di pot juga di blog ini....

kunungi blog aqu juga ya...
liliwiliana.blogspot.com

satu lagi
http://tukik.site90.com

atos tobatna can???

Lili Wiliana mengatakan...

hatur nuhun koreksina,
nembe parantos rada di edit deui sapalih.
http://lili-wiliana.co.cc